Beberapa hari lalu aku iseng mengambil unit Buick yang lagi available di dealer buat weekend trip. Enggak ada rencana muluk-muluk: cuma pengen ngerasain gimana sih rasanya naik Buick setelah lihat banyak iklan dan bilang ke diri sendiri “ayo, coba dulu.” Ternyata hasilnya? Lumayan bikin senyum-senyum sendiri di jalan tol sambil dengerin playlist favorit.
Pertama ketemu: kesan umum yang calm tapi classy
Kalau kamu bayangin mobil yang sok sporty tapi ujung-ujungnya bikin pegel, Buick nggak gitu. Desain interiornya lebih ke arah tenang, rapi, dan pakem. Joknya empuk, posisi duduknya pas—nggak terlalu tinggi, nggak terlalu rendah. Ada yang namanya QuietTuning (yang gue suka banget), jadi kebisingan luar lebih teredam dan ngobrol di dalam mobil terasa santai. Cocok buat yang benci suara angin dan ban nyerobot masuk kuping pas di jalan tol.
Bukan cuma cakep, tapi juga pinter
Soal teknologi, Buick ngasih paket fitur yang cukup lengkap. Infotainment layarnya responsif, dukungan Apple CarPlay dan Android Auto nirkabel bikin kabel-kabel di konsol kayak dinosaurus. Ada wireless charging, beberapa port USB di baris depan-belakang, dan opsi audio premium buat yang suka ngeramein bass. Sistem bantuan pengemudi juga ada: adaptive cruise control, lane keep assist, dan kamera 360 derajat yang membuat parkir jadi acara santai, bukan drama serial.
Fitur-fitur yang bikin aku angkat jempol (dan kadang ngakak)
Ada beberapa hal kecil yang ngejar perhatian. Head-up display yang menempel di kaca bikin gue ngerasa kayak pilot—padahal cuma lagi ngintip speed limit. Panoramic sunroof? Asik untuk foto-foto estetik di pagi hari (iya, aku sempet foto kopi dari kursi pengemudi). Kursi berkendara dengan ventilasi? Saat cuaca lagi aneh-aneh, itu penyelamat banget. Oh iya, fitur pemanas setir bikin tangan nggak kaget saat pegang stir di pagi dingin—kecil, tapi kebahagiaan itu detil.
Kalau mau cek lebih lengkap tentang lineup dan detail teknis, dealer tempat aku test drive itu punya info komprehensif juga, misalnya di feigleybuick —lumayan buat referensi sebelum bikin keputusan.
Gimana sensasinya waktu dipakai jalan jauh?
Di jalan raya Buick ini terasa stabil. Suspensi lebih ke arah menyerap, bukan ngasih pantulan sport. Jadi pas lebaran atau road trip yang bikin bokong pegal, Buick enak buat dipilih. Performa mesinnya smooth—nggak ngebut-ngebutan, tapi yang penting responsif saat kamu butuh nyalip. Steering-nya cenderung ringan, gampang banget diajak manuver di kota atau keluar masuk tol. Pokoknya buat yang suka kenyamanan dan driving tanpa drama, ini pilihan yang asyik.
Minusnya? Ada, tapi masih bisa ditoleransi
Kalau nitipin kritik kecil, Buick bukan buat kamu yang ngincer sensasi “nglewatos” alias sporty ekstrim. Buat yang pengen handling tajam dan mesin ngeden-geden, mungkin pilihan lain lebih cocok. Selain itu, beberapa fitur canggih cuma ada di varian yang lebih mahal—jadi kalau mau semua kelengkapan harus siapin budget lebih. Namun secara keseluruhan, paket kenyamanan dan teknologi yang ditawarkan sudah cukup memuaskan untuk kebutuhan harian sampai liburan singkat.
Kesimpulan: Buat siapa Buick ini cocok?
Buick cocok untuk orang yang mencari mobil dengan rasa classy tanpa harus berteriak “gue mewah!” di depan umum. Cocok buat keluarga kecil, profesional yang sering jalan jauh, atau siapa saja yang hargai interior tenang dan fitur modern. Ini bukan mobil yang nyalonin jadi juara lintasan, tapi juara di urusan kenyamanan dan teknologi yang berfaedah. Kalau kamu pengen mobil yang bisa diajak santai sambil dengerin playlist dan ngobrol nyaman, coba jalan bareng Buick—siapa tahu kamu juga bakal pulang dengan mood bagus dan segelas kopi yang masih panas.